Saat Rasulullah SAW melakukan Isra Mi’raj, beliau diperlihatkan surga dan neraka, siapa saja penghuninya, alasan mereka diberi imbalan nikmat sorga dan siksa api neraka, serta perbuatan apa yang telah mereka lakukan. Padahal kita tahu manusia terdahulu saat ini masih berada di alam barzah, karena kiamat belum tiba. Jadi mereka yang berada di surga dan neraka yang diperlihatkan ketika Rasulullah Isra Mi’raj itu siapa?
Jika yang diperlihatkan itu adalah gambaran masa depan setelah kiamat, apakah berarti sudah tertulis dari lahir, si A masuk surga dan si B masuk neraka? Saya juga pernah mendengar salah satu teori bahwa Buraq itu adalah simbol dari mesin waktu ?
Jawaban dari Ahmad Sarwat, Lc., M.A, Isra Mi’raj adalah peristiwa penting dalam sejarah kenabian Muhammad SAW. Peristiwa itu terjadi untuk menghibur Rasulullah SAW yang sedang bersedih setelah dua orang terdekatnya meninggal dunia. ini memang penuh hal-hal yang 'tidak' masuk akal yaitu Rasulullah dapat menyaksikan surga dan neraka dengan amat jelas dalam perjalanan yang amat cepat itu (hanya satu malam).
1. Pemandangan surga dan neraka.
Kondisi surga dan neraka yang diperlihatkan kepada Rasulullah SAW adalah kondisi yang hakiki, Dalam beberapa hadis, Rasulullah mengisahkan pengalaman itu dengan kalimat Udhiltu al jannah (saya dimasukkan ke dalam surga) dan Bainama ana asiiru fil jannah (ketika saya berjalan di surga).
Tetapi pemandangan nikmat surga serta siksa neraka adalah ilustrasi atau gambaran nasib masa depan manusia di akhirat. Ini terlihat dari siksaan penghuni neraka — mereka disiksa karena tidak melaksanakan perintah-perintah agama.
Meski hanya ilustrasi, bukan berarti surga dan neraka saat ini kosong tanpa penghuni. Sebab, selain pada peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga pernah diperlihatkan surga dan neraka pada kesempatan lain dalam mimpi beliau
Dalam kesempatan itulah Rasulullah SAW melihat penduduk surga ataupun neraka bukan ilustrasi, namun peristiwa yang benar-benar sedang terjadi dan misteri sorga, neraka pada perjalanan Isra dan Mi'raj ini makin jelas adanya.
2. Tempat manusia di surga atau di neraka memang sudah tertulis.
Ketentuan ini bisa dijumpai penjelasannya dalam banyak hadis sahih. Salah satunya:
'Tidaklah diciptakan satu jiwa, kecuali telah ditulis (terlebih dahulu) tempatnya di surga atau neraka, juga telah tertulis nasibnya akankah sengsara atau bahagia.' (H.R. Muslim)
Mungkin ada yang bertanya, kalau tempat kita sudah ditentukan, untuk apa kita beramal ? Toh tempat kembali kita sudah ditakdirkan ? Ini adalah pertanyaan wajar — sebagaimana pertanyaan para sahabat ketika diberitahu Rasul.
Nabi pun menjawab, 'Beramallah, karena setiap orang akan dimudahkan untuk melakukan sesuatu yang untuknya ia diciptakan'.
Rasulullah SAW justru memerintahkan kita untuk beramal. Karena kita tidak pernah tahu untuk ke mana kita diciptakan, ke surga atau neraka ? Karena itulah kemudian beliau membaca ayat 5-10 dari surat Al Lail yang merupakan petunjuk agar dimudahkan untuk ke surga. Juga petunjuk siapa yang akan dimudahkan menuju neraka.
3. Buraq bukanlah simbol mesin waktu.
Sedangkan pertanyaan terakhir apakah Buraq itu simbol mesin waktu ?, maka jawabannya adalah bukan. Kita tidak pernah mendapatkan satu keterangan pun baik dari Quran maupun sunnah yang mengatakan buraq adalah simbol mesin waktu. Kita juga belum mendapati para ulama syariah yang menjelaskan kisah Isra’ Mi’raj ini dengan mengaitkan Buraq dengan teori mesin waktu.
Mudah-mudahan misteri sorga, neraka dan Isra Mi'raj ini mampu memberi pencerahan bagi seluruh umat dan menjadikan kita semua lebih shalih dalam beribadah. Amien
Wallahua'lam
Ahmad Sarwat, Lc., M.A
Note gambar by Google
Note gambar by Google
0 komentar:
Posting Komentar